InBlog Logo

Kenyataan perasaan

DATE : 2017-01-11 21:39:51
Kenyataan perasaan
Biarlah semua begini adanya. Tetaplah disitu. Jangan menjauh dan jangan mendekat. Begitu juga denganku. Aku takkan menjauh, apalagi mendekatimu. Aku cukup tahu diri akan siapa aku dimatamu.
Biarlah isi hatiku tetap dalam kebisuan. Tetap ku jaga dan takkan pernah kuucapkan. Meskipun kata "aku cinta padamu" tetap diam di bibirku. Aku hanya berharap, kau merasakan kehangatan dari doa yang slalu aku ucapkan.
Biarlah semua berlalu layaknya kita tak pernah bertemu. Mencintaimu begitu dalam membuatku menjadi lebih sakit.

Tapi tahukah kamu, betapa sulitnya bagiku semua ini? Betapa sulitnya bagiku tuk melihatmu bersama yang lain. Betapa sulitnya bagiku tuk menyadari bahwa kau tak pernah sekalipun menoleh ke arah ku. Betapa sulitnya bagiku saat aku harus menyadari bahwa cintaku hanya bertepuk sebelah tangan.
Tapi tahukah, aku bertahan sampai detik ini di tempat yang sama, dengan perasaan yang sama namun waktu yang telah berbeda.
Tahukah kamu, meski sakit yang kurasa begitu pahit, tetap saja aku bahagia menyadari akan kesempurnaan dirimu.
Tahukah, kau begitu jauh, kau begitu tinggi hingga sulit tuk ku raih.

Tak adakah sedikit celah disisimu untuk diriku. Biarkan aku menemanimu dalam perjalananmu. Mendukungnu, mendoakanmu, dan mengikutimu sampai pintu gerbang perpisahan.
.
.

Hingga akhirnya semua sudah terlambat.
.
.
.
Banyak waktu yang terbuang sia-sia, aku hanya menjadi orang lemah dan pengecut yang tidak pernah berusaha untuk berada disisimu.
Sampai aku merasa kekosongan yang menyakitkan. Melewati hari tanpa pernah melihatmu lagi, tanpa kuketahui kabar dan keadaanmu kini membuatku rindu. Rindu yang semakin lama membunuhku secara perlahan.

Ya. Benar yang kau bilang, memang tidak ada perpisahan. Tapi dengan begitu semua beban ini rasanya tak kunjung hilang. Kenapa? Kenapa tidak ada perpisahan. Seharusnya ada. Dengan begitu aku sanggup melupakanmu.
.
.
.
.
.
Kata-kata cinta yang tak sempat kuucapkan padamu, biarlah ia berbicara melalui air mataku.

Triana Sihombing

Writer : Anahombing

Triana Sihombing 17th Tangerang